Jaringan Internet jadi Tantangan Tersulit di Karya Tintin Wulia

Jaringan Internet jadi Tantangan Tersulit di Karya Tintin Wulia

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 27 Apr 2017 21:46 WIB
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Tintin Wulia jadi satu-satunya seniman Tanah Air yang mewakili Paviliun Indonesia di ajang Venice Art Biennale 2017. Di proyek tunggal '1001 Martian Homes', jaringan internet menjadi kendala sekaligus tantangan tersulit bagi seniman yang kini berdomisili di Brisbane, Australia tersebut.

"Kami berpikir banyak karena karyanya ada di dua tempat dihubungkan oleh jaringan internet yang ada di dua negara yang jelas-jelas berjauhan," ujar Wakil Ketua BEKRAF, Ricky Joseph Pesik, saat temu media di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).

Di Indonesia sendiri, lanjut dia, pihak BEKRAF dan tim produksi Tintin Wulia mampu menemukan provider yang mau bekerja sama. "Tapi justru di Venesia itu rada susah," lanjut Ricky Pesik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tintin Wulia yang telah memamerkan karya di ajang eksibisi bertaraf internasional juga tak masalah jika sepanjang enam bulan ada human error.

"Internet itu jadi simbol ketidakseimbangan globalisasi. Jika ada kerusakan atau human error nggak apa-apa. Tapi tim produksi saya memiliki banyak pengalaman di bidangnya, ada tim IT, audio visual, dan yang megang masalah konstruksi juga," pungkas Tintin Wulia.

Venice Art Biennale 2017 akan dibuka pada 13 Mei hingga 26 November 2017 di Arsenale, Venesia, Italia. (tia/dal)

Hide Ads