Lukisan sepanjang 7,5 meter dan setinggi 3,5 meter pernah dipajang di Paviliun Spanyol saat ajang Paris's World Fair di tahun 1937. Kepala Koleksi di Reina Sofia, Rosario Peiro mengatakan foto dari lukisan 'Guernica' pernah dipamerkan di kota Aleppo, Suriah.
"Gambar yang ada di lukisan menyimbolkan sistem penghancuran dan teror yang merupakan bagian dari kehidupan kita. Sangat sulit memahaminya, tapi bagi yang pernah melihatnya, pasti tidak akan berhenti memikirkannya," ujar Peiro, dikutip dari Reuters, Rabu (26/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurator pameran Timothy James Clark mengungkapkan lukisan Picasso terus menerus hidup.
"Karyanya sangat penting dalam perjalanan perkembangan seni Barat. Lukisannya membicarakan tentang kengerian kematian dari udara, dan realitas bom yang hidup," ungkap dia.
Saat ini kondisi lukisan masih dalam tahap perawatan. Seorang juru bicara museum mengatakan lukisan perlu perawatan khusus setelah digulung 88 kali untuk ditampilkan lebih dari 30 kota.
"Sama seperti karya di museum lain, beberapa karya saat ini tidak bisa dipinjamkan," ujar juru bicara tersebut.
Pameran 'Pity and Terror: Picasso's Path to Guernica' berlangsung hingga 4 September mendatang.
(tia/ken)