Lewat seni, Fenner belajar menggambar dan mulai mengilustrasikan halusinasinya menjadi sebuah gambar artistik.
"Selama ini, saya selalu menjadi 'seniman', saya tidak hanya menyadari arti dari penyakit mental saya muncul. Saya memiliki banyak halusinasi, dengan menggambar membantu saya dapat menghadapi skizofrenia," tuturnya, dilansir berbagai sumber, Selasa (25/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Halusinasi yang didengarnya berbeda-beda. Dia mendengar suara dengan acak dan gambar seakan terlintas di pikirannya. Lalat pun kerap muncul dalam bayangannya.
"Perasaan depresi dan munculnya lalat seperti simbol dari perasaan yang tidak berdaya," ungkap dia.
Lambat laun, gambar-gambar yang dilukiskannya pun bercerita. Dia pun berharap banyaknya pemberitaan media tentang pamerannya, dapat membantu mengangkat stigma seputar penyakit jiwa dan cara positif untuk menangkalnya.
"Saya memahami berada di ruang publik dengan banyaknya halusinasi seperti lalat dan suara yang acak tapi saya mengambil risiko tersebut, menerimanya, dan mencoba untuk menginspirasi sekitar untuk memahami apa itu skizofrenia," pungkasnya.
Baca Juga: Batik Diperkenalkan ke Negeri Ginseng
(tia/dar)