Batik Diperkenalkan ke Negeri Ginseng

Batik Diperkenalkan ke Negeri Ginseng

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 25 Apr 2017 09:12 WIB
Foto: Istimewa/ Arcolabs
Jakarta - SERRUM dan ARCOLABS memperkenalkan batik sebagai warisan budaya Indonesia terkemuka kepada publik Korea Selatan. Program kolaborasi 'Goodness Culture: Life Ideologies from Batik' itu berlangsung sejak pekan lalu di tiga lokasi.

Batik diakui sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan TakBenda Warisan Manusia oleh UNESCO. "Program ini mencakup serangkaian lokakarya batik pada 18-21 April dan pameran media art dari 23-30 April mendatang," ujar perwakilan ARCOLABS, Evelyn Huang, dalam keterangan yang diterima, Senin (25/4/2017).

Lokakarya batik diberikan kepada kelompok peserta dari beragam profesi. Seperti desainer, seniman, mahasiswa, dan masyarakat umum. "Arief 'Atto' Widiarso dari SERRUM yang memandu berjalannya workshop," terang Evelyn.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ka-kir: Evelyn Huang (Arcolabs), Remigius Tunggal Nugroho (seniman), Jeong Ok-Jeon (Arcolabs)ka-kir: Evelyn Huang (Arcolabs), Arief 'Atto' Widiarso (seniman), Jeong Ok-Jeon (Arcolabs) Foto: Istimewa/ Arcolabs


Lokakarya untuk profesional di antaranya adalah proses mencanting dan mewarnai. Workshop untuk publik umum akan fokus kepada pembuatan batik cap. Hasil dari kedua lokakarya akan dipamerkan bersamaan pada saat pameran media art.

Di ajang dua budaya dari Indonesia dan Korea tersebut, juga digelar pameran media art di Heyri Nonbat Art, HeyriArtvalley, Paju, Korea. Karya dari Park Seung Soon asal Korea dan Ricky 'Babay' Janitra juga dipamerkan.

Babay menampilkan karya seni instalasi video di Non Gallery. Dalam pameran ini, ia merespons motif batik dalam karya animasi digital. Babay menyediakan pengalaman spasial dengan menciptakan ilusi seolah-olah penonton berada di dalam motif batik.

Sedangkan seniman Korea akan memajang karya yang merespons suara dari alat musik tradisional Indonesia di Bat Gallery. Di eksibisi kali ini, dia memajang mangkuk berisi air yang terhubung ke salah satu sampel suara alat musik tradisional Indonesia yang akan beresonansi ketika pengunjung menyentuh air.

"Goodness Culture: Life Ideologies from Batik" akan mendorong perpaduan dinamis antara seni tradisional dengan kontemporer, dan juga mempromosikan komunikasi interkultural," tutup Evelyn.


(tia/mah)

Hide Ads