'Bunga Roos dari Tjikembang' diadaptasi dari karya ciptaan Kwee Tek Hoay. Disutradarai oleh Wawan Sofwan, pertunjukan mengangkat karya sastra klasik menjadi sebuah seni pertunjukan.
"Melalui pertunukan ini, kami ingin menyampaikan sebuah pertunjukan berkualitas dapat diadaptasi dari berbagai bentuk. Sehingga masyarakat Indonesia lebih giat untuk mencari tahu dan berminat untuk membaca karya-karya sastra Indonesia," ujar Wawan, dalam keterangannya, Senin (6/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pementasan ini mengisahkan tentang Oh Ay Tjing yang merupakan seorang administratur perkebunan karet di Gunung Mulia, Bogor. Dia mempunyai seorang Nyai yang bernama Marsiti. Demi cintanya pada Marsiti, Ay Tjing rela melawan keluarganya dengan menolak menikahi Gwat Nio, anak dari pemilik perkebunan tempat Ay Tjing bekerja.
""Seni sastra yang begitu beragam selalu dapat menghasilkan pertunjukan yang sarat makna dan memberikan hiburan bagi para penikmat seni," kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian.
'Bunga Roos dari Tjikembang' yang digelar akhir pekan lalu merupakan teater produksi Titimangsa Foundation yang diadaptasi dari Sastra Melayu Tionghoa karya Kwee Tek Hoay. Aktor Verdi Solaiman, Vanessa Kalani Ong, Madin Tyasawan, dan Andi Bersama turut bermain dalam lakon ini.
(tia/doc)