Anti-Trump, Street Artist Jepang Tempel Stiker di Jalanan Kota Shibuya

Anti-Trump, Street Artist Jepang Tempel Stiker di Jalanan Kota Shibuya

Tia Agnes - detikHot
Senin, 30 Jan 2017 15:39 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Menempel stiker di jalanan kota dalam ranah street art merupakan hal lumrah sekaligus identitas dari seniman. Di tengah kehidupan malam yang ramai di Shibuya, salah seorang street artist Jepang yang dikenal dengan nama '281 Antinuke' memasang stiker di tiang lampu dan dinding kota.

Stiker tersebut berbentuk tiga sosok yang mengenakan tudung dan jubah berwarna putih. Melambangkan anggota kelompok supremasi kulit putih Ku KLux Kan, stikernya diperuntukkan bagi Donald Trump atas kebijakan kontroversialnya pasca menjadi Presiden Amerika Serikat.

"Seni saya diproduksi dari rasa takut yang mungkin terjadi di Jepang karena ada seorang pemimpin yang mengerikan," ujar 281 Antinuke, dilansir dari Reuters, Senin (30/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak: Galeri Nasional Indonesia Buka Pendaftaran Pameran Seni Rupa Nusantara 2017

Anti-Trump, <i>Street Artist</i> Jepang Tempel Stiker di Jalanan Kota Shibuya Foto: Reuters


"Trump memang pernah mengatakan supremasi atau kekuasaan tertinggi berada di kaum kulit putih. Dan karya ini terinspirasi dari pernyataan tersebut," papar 281 Antinuke.

Seniman yang identitasnya anonim dan selalu muncul di hadapan media mengenakan masker itu sebelumnya pernah mengkritik persoalan tenaga nuklir yang menyebabkan kehancuran di Fukushima. Dia pun pernah mengkritik mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Orang-orang yang melihat stiker yang saya tempelkan pertamanya akan sulit mengerti tapi setelah saya ceritakan konteksnya banyak yang mengapresiasi. Seni stiker adalah bentuk ekspresif sebagai bentuk seni," tutup seniman yang tinggal di Tokyo tersebut.

Baca Juga: Eddie Redmayne Isi Audiobook 'Fantastic Beast and Where to Find Them'

(tia/tia)

Hide Ads