Dikutip dari situs resmi, Jumat (27/1/2017), ada 20 seniman yang akan meng-instal karyanya di sekitar Waikiki dan pusat kota Honolulu. Salah seorang tim dewan juri Nanjo dan Mason mengatakan lingkungan kita sehari-hari mempengaruhi karya yang dihasilkan.
"Semua karya kita akan saling terkait dengan tempat kita tinggal. Kekuatan geografi dan pengaruhnya terhadap pandangan dunia, budaya, dan pendekatan konseptual gaya seni. Honolulu Biennial mengakui kreativitas tanpa batas dari para seniman," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jantung biennial akan berpusat di Ward Village, sebuah ruangan bekas lokasi Otoritas Olahraga di Honolulu, ada juga Gedung Bersejarah IBM di Ward Village, Honolulu Hale (City Hall), Foster Botanical Garden, Honolulu Museum of Art, dan lain-lain.
Para seniman berasal dari kawasan Hawaii, Kepulauan Pasifik, Asia, Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Sebuah karya video Lisa Reihana asal Selandia Baru merespons sejarah Pasifik dan mitologi yang ada di sana. Seniman Jane Chang Mi yang berbasis di Hawaii mengeksplorasi bom, ekologi, dan sejarah Pearl Harbour.
Daftar seniman yang ikut antara lain Vernon Ah Kee (Australia), Sama Alshaibi (Amerika), Alfredo dan Isabel Aquilizan (Australia/ Filipina), Andrew Binkey (Hawaii), Drew Broderick (Hawaii), Choi Jeong Hwa (Korea, Kathy Jetnil Kijiner (Pulau Marshall), Yuki Kihara (Selandia Baru/ Samoa), Yayoi Kusama (Jepang), Alexander Lee (Tahiti), Lee Mingwei (Taiwan/ Amerika), Zhan Wang (Tiongkok), Lynne Yamamoto (Amerika).
(tia/mmu)