Pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah itu dikenal sebagai pelukis abstrak yang mampu memunculkan atmosfer berbeda di atas kanvas. Hanafi kerap menampilkan konsep pengalaman kekacauan dan kebingungan. Sama seperti karya yang diusung di pamerannya kali ini.
"Ini semacam pertanyaan, rekonstruksi dan sangat penting untuk selalu mengambil jalan baru, bahkan dengan tujuan tertentu. Jalan yang diambil akan melibatkan kebingungan dan kebingungan," ujarnya dalam keterangan pers, Senin (9/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanafi belajar di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (SSRI) Yogyakarta pada 1976-1979. Pada 1990-an, dia pindah dan berkarya di Jakarta. Namun, karya-karyanya telah dipamerkan di Amerika Serikat, Saatchi Gallery London, dan Museum Girona, Spanyol.
Karyanya pun telah dipamerkan di Kanada, Tiongkok, Jepang, Hong Kong, dan Singapura. Sampai sekarang, Hanafi telah berpartisipasi lebih dari 80 pameran seni, termasuk di Galleri Canna dan Komaneka Fine Art Gallery di Ubud, Bali pada 2004 lalu.
Pameran tunggal Hanafi dibuka pada Sabtu (7/1) lalu dan bakal berlangsung hingga 7 Februari 2017 mendatang.
(tia/tia)