Melati akan menampilkan karya berjudul 'Behind the Light' (2016). Dia merupakan seniman commission di ajang Singapore Biennale 2016 yang diselenggarakan oleh Singapore Art Museum (SAM).
Melati sengaja membawa obyek cermin di 'Behind the Light'. Simbol cermin dalam literatur dan seni dihormati sebagai instrumen yang mengungkapkan kebenaran serta portal paralel dunia. Dikutip dari situs Singapore Biennale, Jumat (6/1/2017), di tradisi teater Asia, ruang cermin dianggap sebagai tempat yang suci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktor dan topeng menatap ke cermin hingga menjadi sebuah karakter. Di dalam cermin juga terdapa unsur sihir, misteri, dan menimbulkan dimensi lain di luar hal sehari-hari. Melati Suryodarmo dikenal sebagai performance artist asal Solo, Jawa Tengah.
Sejak 1994 silam, dia berkecimpung di ranah seni rupa dan performance art. Selama lebih dari 20 tahun, Melati telah menampilkan karyanya di berbagai pameran seni rupa, festival seni, dan lain-lain.
'Behind the Light' berlangsung pada Jumat (20/1/2017) pukul 14.00-20.00 waktu setempat di Singapore Art Museum (SAM), Singapura.
Baca Juga: Eka Kurniawan Akan Hadiri Festival Sastra Jaipur India
(tia/dar)











































