Lewat Grafiti, Shamsia Hassani Cerita Perjuangan Perempuan Afghanistan

Lewat Grafiti, Shamsia Hassani Cerita Perjuangan Perempuan Afghanistan

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 27 Des 2016 15:09 WIB
Foto: Shamsia Hassani
Jakarta - Seni jalanan tak hanya merambah di Indonesia dan penjuru negara lainnya saja, tapi Shamsia Hassani asal Afghanistan juga tertarik pada grafiti dan mural sejak usia 22 tahun. Dia pun selalu bombing (melukis di dinding) dan mengambil risiko sebagai seorang seniman jalanan.

Gambar-gambar yang ditorehkannya bukan pemandangan indah, potrait biasa, maupun huruf-huruf grafiti. Lebih dari itu semua, Hassani menggambar sesuai panggilan hatinya.

"Bagi saya menjadi seorang seniman jalanan adalah tentang tetap kuat dalam masyarakat dan ini semua tentang perempuan Afghanistan," ujarnya dilansir dari Huffington Post, Selasa (27/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan yang berbasis di Kabul, Afghanistan, ini menghiasi ruang publik Afghanistan dengan gambar seorang perempuan muda. Seringkali gambarnya sedang memainkan suatu alat, melamun, mengembara melalui jalan-jalan kota, atau kadang juga perempuan muda itu berada di atas gedung pencakar langit.

Lewat Grafiti, Shamsia Hassani Cerita Perjuangan Perempuan Afghanistan Foto: Shamsia Hassani


"Mereka adalah karakter-karakter yang menyampaikan pesan yang berbeda dan ide-ide yang berbeda," kata Hassani.

"Ketika saya ingin mengubah lingkungan saya, saya juga harus mengubah diri saya sendiri," lanjutnya lagi.

Tak ingin menyia-nyiakan kreasinya, Hassani pun mem-posting ke akun Instagram dan sosial media pribadinya. Dia ingin mengumpulkan pengikut, mencuri perhatian kurator dan pemilik galeri. Salah satunya yang tertarik adalah kurator seni Leeza Ahmady, "Potrait Hassani menggambarkan representasi dari bagian-bagian yang berbeda dari dirinya, dari aspirasinya, imajinatif, dan menyenangkan ciri kepribadiannya. Namanya membuat generasi Afghanistan yang generasi muda seniman baru," pungkasnya.

(tia/dar)

Hide Ads