Ketiga finalis tersebut yakni Arahmaiani (Indonesia) yang sejak 1980 dan 1990-an, telah memproklamirkan dirinya sebagai performance artist di Asia Tenggara. Karya-karyanya selalu menyoal permasalahan sosial, politik, dan isu budaya. Kedua, Aye Ko (Myanmar) yang juga dikenal sebagai performance artist selama lebih dari dua dekade. Ketiga, Chaw Ei Thein (Myanmar) yang konsisten membicarakan tentang isu sosial-budaya khususnya perempuan.
Presiden dan pendiri Art Stage Singapore, Lorenzo Rudolf, mengatakan ketiga nama finalis Joseph Balestier untuk kebebasan seni tahun 2017, mewakili pengaruhnya di seni kontemporer. "Dua dari tiga finalis adalah perempuan yang mengukuhkan posisinya di masyarakat. Mereka telah bekerja puluhan tahun dan konsisten menyuarakan kebebasan," kata Lorenzo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Amerika untuk Singapura, Kirk Wagar, mengatakan memasuki tahun ketiga, ketiga finalis tahun ini membuka dialog terhadap isu-isu penting di komunitas, masyarakat, dan penjuru dunia. "Saya mengucapkan terima kasih kepada tiga finalis dan akan mengumumkan pemenangnya pada 10 Januari mendatang," kata Kirk Wagar.
Duta Besar Amerika untuk Singapura Kirk Wagar dan Pendiri dan Presiden Art Stage Singapore Lorenzo Rudolf akan mengumumkan pemenangnya di malam penganugerahan pada 10 Januari 2017 mendatang. Pemenangnya akan menerima hadiah senilai $15,000 USD.
(tia/tia)