'Semelah' adalah wayang kontemporer yang menggunakan wayang bocor. Eko Nugroho pertama kali membuatnya di tahun 2008. Wayang bocor merupakan modifikasi dari tokoh wayang tradisional untuk menyajikan cerita Ramayana dan Mahabharata.
Dalam pementasannya, bayangan setiap wayang tampil kontras dengan layar putih serta lampu khusus. Eko juga menampilkan sisi estetika visualnya dengan lukisan, patung, gambar, karya bordir, maupun animasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski kontemporer, namun grup wayang ini tidak meninggalkan aturan pakem atau tradisi seni wayang. Dia pun mengkombinasikan antara dagelan, ketoprak, pewayangan, dan juga dangdut. Dikutip dari akun Instagram Eko Nugroho Studio, informasi tentang pertunjukannya sudah diumumkan pekan lalu.
"Project karya terbaru @wayangbocor yang khusus dipersiapkan untuk pementasan di Asia Society, New York dan Festival Under The Radar, North Carolina pada bulan Januari 2017 nanti. Didukung penuh oleh @asiasociety NY dan University of North Carolina. Pementasan di IFI Jogja / @ifiyogyakarta dalam rangka 'mohon doa restu' dan special preview untuk #jogja. Karya ini hasil kolaborasi @gunawanmaryanto @ariwulu @broto_wijayanto @banjarrow @ajibayukusworo @ratrikartikasari @atinnarizq @octocornelius @caturbenyek @dgtmb @ars.management @wiiiiit @gogorseta @okipermata @onojoko11 @febrianusanggit," tulisnya.
Wayang bocor ditampilkan lebih dinamis dari bentuk tradisional. Dalang bukan orang yang muncul di depan, tapi juga bisa sebagai kru, narator yang memandu penonton, bahkan aktor yang memainkan peran yang berbeda.
Di Amerika nanti, pementasan 'Semelah' akan berlangsung di ajang Asia Society di New York. Serta, di Festival Under the Radar di Carolina Utara.
(tia/mmu)