Kurator seni Mikke Susanto yang mengkuratori pameran seni '100 Tahun Basoeki Abdullah' mengatakan, selama ini lukisan Basoeki yang berkelana di balai lelang bukanlah lukisan utama. "Karena lukisan-lukisan yang utama itu ada di Istana Kepresidenan, dan tidak mungkin negara bangkrut sampai menjualnya. Negara ini sudah menjamin keeksisan Basoeki Abdullah lewat museumnya," ujar Mikke saat ditemui di kawasan Petojo Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).
Menurutnya, lukisan Basoeki sampai sekarang paling mahal terjual sekitar Rp 8 miliar. Mikke menceritakan teori 'Revolusi Kerakyatan' pasca kemerdekaan terus dilontarkan di berbagai universitas serta mahasiswa yang belajar seni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Balai Lelang Masterpiece, Benny Benny Raharjo, mengatakan lukisan realis dan naturalis Basoeki hingga kini masih diburu. "Pasti akan berkembang lebih lanjut dan tinggi. Pabriknya sudah tutup tapi kualitasnya akan tetap naik," terang Benny.
Dia menuturkan lukisan 'The Waterfall' atau 'Air Terjun' terjual Rp 900 juta dari estimasi Rp 800 juta di lelang Masterpiece pada Maret 2006. Sama halnya dengan lukisan 'Heaven's Tale' atau 'Cerita di Khayangan' yang terjual Rp 1 miliar pada September 2008. Diikuti oleh lelang 'The Legend of Saidjah and Adinda' yang terjual SGD 240,000 di Masterpiece Singapura, November 2012. Yang baru-baru ini adalah 'The Lady of Eden' dengan harga SGD 115,000 pada lelang Masterpiece Singapura, November 2014.
"Lukisan old master memiliki kecenderungan mengalami kenaikan harga secara stabil dan bertahap. Disebabkan dengan keberadaan lukisan yang terbatas, dan kesadaran mengkoleksi lukisan sebagai tren atau gaya hidup," kata Benny.
(tia/mmu)