"Acara ini kami gelar di dua tempat. Pertama di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan kedua pada hari Minggu (4/12/2016) akan digelar Dusun Kepek, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul bekerjasama Organisasi Pemuda-Pemudi Kepek 3 (OPEKA 3)," kata Maria Tri Sulistyani selaku Director of Papermoon Puppet Theater di sela-sela acara di Gedung PKKH UGM, Sabtu, (3/12/2016).
Ria panggilan akrabnya itu menjelaskan tema acara ini adalah 'Home'. Hal itu mengandung arti rumah. Rumah, lanjut Ria, adalah tempat dimulainya segala sesuatu. Tema ini muncul dari kegelisahan akan semakin sedikitnya ruang bagi orang-orang untuk merasakan suasana 'rumah'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ria mengatakan festival ini merupakan agenda dua tahunan yang dimulai sejak tahun 2008 lalu. Festival ini tidak hanya menampilkan karya-karya teater boneka dari Indonesia, tetapi juga menghadirkan seniman teater boneka dari berbagai negara. Ada sekitar teater boneka dari 9 negara seperti Jepang, Australia, Inggris, Belanda, Afganistan dan Indonesia sendiri untuk tampil dalam acara tersebut.
"Peserta memang berasal komunitas teater boneka kontemporer. Sedangkan komunitas teater boneka tradisi tidak diikutsertakan," katanya.
Dia menambahkan acara ini untuk merayakan keberagaman teater boneka dunia. Pesta Boneka dibuat sebagai ajang merayakan seni teater boneka.
"Kami mengundang seniman teater boneka dari berbagai negara. Tidak hanya seniman teater boneka, ada juga beberapa seniman yang tidak berbasis teater boneka namun tetap kita undang untuk sharing berbagai pengalaman termasuk dengan penonton," katanya.
Selama dua hari penyelenggaraan di PKKH UGM, lanjut dia, para seniman dari luar negeri akan mengadakan berbagai kegiatan seperti workshop, pementasan, presentasi dalam bentuk seminar atau dialog, pemutaran film dan bazaar.
(dal/dal)