Pendiri dan presiden Art Stage Singapore, Lorenzo Rudolf, mengatakan dengan latar belakang ekonomi global yang lemah dan berubahnya lanskap politik, Art Stage Singapore harus berpikir ulang tentang peranannya.
Simak: Sardono W Kusumo Kembali Gelar 'Fabriek Fikr' di Eks PG Colomadu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mencapai tahun ketujuh, Art Stage Singapore, akan hadir menampilkan kekuatannya di Asia Tenggara. "Art Stage Singapore juga akan menekankan pentingnya mengembangkan pasar seni Asia Tenggara secara bersama-sama di pasar menjadi lebih kompetitif," tambah Lorenzo.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Art Stage Singapore 2017 juga akan menampilkan Southeast Asia Forum yang mengkombinasikan antara seni, komersial, dan konten. Forum yang kedua akan fokus pada persoalan 'kapitalisme' yang berjudul 'Net Present Value: Art, Capital, Futures'.
Sesi pameran Southeast Asia Forum akan memajang karya dari Ivan Lam, Kent Chan, Jose Tence Ruiz, Svay Sareth, dan New-Territories/M4/RMIT. Di bursa Art Stage Singapore sendiri juga akan menampilkan 108 eksibitor dari 26 negara. Sebanyak 80 persen galeri berasal dari Asia Pasifik dan Asia Tenggara.
(tia/mmu)











































