"Kemampuan Haruki Murakami menggabungkan kejadian sehari-hari, disambungkan dengan cerita sihir dan dongeng membuat tim dewan juri Hans Christian Andersen menyatakan dia mampu meraih penghargaan," ungkap salah seorang anggota Komite, Anne-Marie dalam upacara penganugerahan, seperti dikutip dari Guardian, Rabu (2/11/2016).
Simak: Indonesian Dance Festival 2016 Beri Penghargaan pada Hoerijah Adam
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menerima penghargaan di Denmark The Meanings of Shadow, penulis 'Norwegian Wood' itu mengatakan setiap orang memiliki bayang-bayang dari negara, masyarakat, dan kehidupannya sendiri. "Kadang-kadang kita cenderung mencegah mata kita dari bayangan, dari bagian-bagian negatif. Atau mencoba paksa menghilangkan banyak aspek. Karena orang-orang ingin menghindarinya sebisa mungkin, dari sisi gelap dan sisi negatif," tutur Murakami.
Dia kembali menuturkan tentang bayangan yang akhirnya menginspirasinya untuk menulis. "Anda harus sabar belajar untuk hidup bersama dengan bayangan Anda. Dan hati-hati mengamati kegelapan yang berada di dalam diri Anda sendiri. Kadang-kadang Anda harus menghadapi terowongan gelap itu sendiri," ungkapnya.
Murakami juga menceritakan tentang proses penulisan kreatifnya. Dia mengaku tidak merencanakan plot, dan selalu memulai dari adegan tunggal atau ide. "Saat saya menulis, saya membiarkan adegan atau ide bergerak maju dengan sendirinya. Tidak menggunakan kepala saya, tapi bergerak dengan tanganku. Saya juga menghargai apa yang ada di alam bawah sadar saya," tutupnya.
Penghargaan Hans Christian Andersen diberikan kepada penulis dunia yang genre penulisannya dongeng. Nama Andersen diambil dari penyair dan penulis asal Denmark. Haruki Murakami dikenal sebagai penulis terlaris Jepang yang karya fiksi maupun non-fiksinya meraih sejumlah penghargaan di Jepang dan dunia internasional. Karya-karya fenomenalnya adalah '1Q84', 'Norwegian Wood', 'Kafka on the Shore', dan lain-lain.
(tia/mmu)











































