Cerita Sejarah di Drama Musikal 'Khatulistiwa: Mengenal Jejak Langkah Negeri'

Cerita Sejarah di Drama Musikal 'Khatulistiwa: Mengenal Jejak Langkah Negeri'

Veynindia Esaloni Pardede - detikHot
Rabu, 05 Okt 2016 09:20 WIB
Foto: Veynindia Esaloni Pardede/ detikHOT
Jakarta - Kurangnya minat masyarakat terhadap persoalan sejarah membuat Josodirdjo Foundation dan ZigZag Indonesia mempersembahkan sebuah drama musikal. Pertunjukan tentang sejarah Indonesia itu bertajuk 'Khatulistiwa: Mengenal Jejak Langkah Negeri'. Ide tersebut diakui pendiri dari Josodirdjo Foundation sejak lama.

"Kepikiran kurang lebih udah lama. Terus ada yang ingetin saya lagi 'gimana acara drama musik lo buat anak-anak'. Sempat agak stress. Tapi akhirnya terjadilah semua ini," ujar Tiara saat konferensi pers di La Moda, Plaza Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (4/10).

Drama musikal dikemas dengan format mendidikan sekaligus menghibur. Serta menampilkan seni dan budaya Indonesia yang khas dengan menceritakan kisah patriot pahlawan dari berbagai daerah dari era VOC hingga kemerdekaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Drama musikal 'Khatulistiwa' ini merupakan salah satu bentuk perjuangan kami sebagai generasi penerus dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan. Saya fokus berpikir apa yang ingin disampaikan dengan ide yang dimainkan. Tapi pemain juga campur dari berbagai macam suku. Sekarang drama musikal menjadi suatu cara menyampaikan sesuatu," papar Adjie N. A selaku sang sutradara.

Drama musikal ini melibatkan 100 talenta muda Indonesia berbakat. Tak terkecuali dengan bermainnya artis ternama seperti Rio Dewanto, Kelly Tandiono, Tika Bravani, Epy Kusnandar, Sita Nursanti, dan lain-lain.

"Saya berkesempatan memahami karakter hebat para pahlawan sehingga lebih mengapresiasi jasa mereka dan tergerak untuk mengisi kemerdekaan yang telah mereka perjuangkan. Disini saya berperan sebagai Sisingamangaraja dari Sumatera Utara dan Ki Hajar Dewantara dari Jawa Tengah," ungkap Rio Dewanto.

Drama musikal bakal berlangsung pada 18-20 November 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Selain ditampilkan dalam bentuk drama, nantinya akan ditampilkan dalam versi film yang akan disebarkan ke sekolah-sekolah dalam bentuk DVD.

"Saya berharap semoga kita bisa memberikan edukasi menyeluruh. Dan semoga pertunjukan ini akan berguna bagi penonton, terutama generasi penerus bangsa masa kini," harap Adjie.

(tia/dal)

Hide Ads