Mengusung tema 'Panoptic', DKJ mulai menginisiasi proses berkesenian yang menuntut keterbukaan pengembangan ide dan kolaborasi seperti program proyek seni seperti tahun lalu. Anggota Komite Seni Rupa dan Sekretaris Jenderal DKJ, Danton Sihombing mengatakan proyek seni tema 'Panoptic' merupakan rancangan mekanisme kuasa negara dengan Rutan Pondok Bambu sebagai representasinya.
"Kami menyakini seperti yang disampaikan Pak Tri Joko Wuryanto (Kasubsi Pengelolaan Rutan Pondok Bambu) bahwa seni bisa menjadi penyeimbang kesehatan psikologis dan menjadi media ekspresi sosial," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Kamis (22/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Proyek seni ini bermaksud melihat gagasan dan fungsi panopticon di kuasa negara dalam bentuk rumah tahanan. Serta mencoba untuk menggunakan kerja partisipatoris yang secara langsung bekerja di dalam jangka waktu di tempat yang spesifik," tambah Danton.
Proyek yang melibatkan perupa perempuan di kota besar diikuti oleh Ayudilla Martina (Jakarta), Daniella F.Praptono (Jakarta), Ika Vantiani (Jakarta), Meicy Sitorus (Bandung), Nenan Angenani Titis (Yogyakarta), Prilla Tania (Bandung), dan Venti Wijayanti (Yogyakarta).
Sejak 20 September hingga 15 Oktober, para seniman akan melakukan kerja partisipatoris dalam bentuk observasi, lokakarya, dan berkarya bersama narapidana di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Nantinya, hasil proyek akan dipresentasikan kepada publik di Galeri Cipta III, TIM, pada November 2016.
Sebelumnya, Proyek Seni Perupa Perempuan mengangkat tema konstruksi perempuan dalam birokrasi negara dan Dharma Wanita dipilih sebagai fokus penelitian.
(tia/wes)












































