Art Stage Jakarta, Art Fair Lokal Rasa Internasional

Art Stage Jakarta, Art Fair Lokal Rasa Internasional

Tia Agnes - detikHot
Senin, 08 Agu 2016 14:28 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Edisi perdana Art Stage Jakarta sukses diselenggarakan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, 5-7 Agustus. Bursa seni yang diimpor dari Singapura itu menghadirkan kolektor berbagai generasi, pecinta seni, pemilik galeri, jajaran pemerintah, maupun masyarakat umum selama tiga hari penyelenggaraan. Art Stage Jakarta menjadi art fair lokal dengan cita rasa internasional.

Hotel yang berdampingan dengan pusat perbelanjaan ternama di selatan kota Jakarta itu menampilkan 49 galeri ternama dari Tanah Air dan mancanegara, mulai dari Australia, Prancis, Jerman, Jepang, Korea, Filipina, Rusia, Singapura, Spanyol, Taiwan, dan lain-lain. Jajaran Board of Art Patrons yang diketuai oleh Deddy Kusuma, Board of Young Collectors yang dikomandoi Tom Tandio, dan Board of Friends oleh Maria Lukito juga hadir memeriahkan art fair.

Suasana art fair sudah terasa sejak berada di kawasan mall. Ada instalasi 'LOVE' karya Robert Indiana di ground floor, patung So Hyun Woo 'Cruel Fair Tale', 'Woman on Horse' karya Fernando Botero, Nyoman Nuarta dengan 'Peace' dan 'Borobudur', dan yang fenomenal adalah patung labu 'Great Gigantic Pumpkin' karya seniman nyentrik asal Jepang, Yayoi Kusama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pendiri dan presiden Art Stage Jakarta, Lorenzo Rudolf (Dok.Tia Agnes)


Naik satu lantai dari lobi hotel, ada koleksi terkenal dari enam kolektor Indonesia yang dikuratori Enin Suprianto. Menempati area 600 meter persegi, publik akan dibawa dengan koleksi terbaik dari kolektor-kolektor ternama Indonesia. Naik ke lantai 3, di sinilah pusat dari perhelatan ini.

Ada bursa seni 49 galeri, pameran spesial dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang diisi oleh seniman-seniman muda Tanah Air, dan yang tak kalah menarik adalah pameran spesial dari maestro seni lukis Affandi, berjudul 'Affandi - The Human Faces'. Lukisan-lukisan langka Affandi merupakan milik kolektor pribadi.

Mayoritas karya-karya yang ditampilkan adalah dua dimensi, tiga dimensi, patung, mixed media, dan karya seni kontemporer lainnya. Salah satu karya menarik adalah patung hiperrealistik di galeri Sullian Strumpf, ada dua bayi sedang telungkup dan saling berhadapan. Patung berukuran anak kecil tapi perawakan wajahnya seperti babi yang digambarkan oleh perupa Adi Gunawan dengan judul 'Upeti'. Patung-patung tersebut berada di bagian depan art fair.



Berbagai galeri ternama dunia berbondong-bondong memajang seniman terbaiknya di art fair perdana kali ini, dengan harapan banyak kolektor yang membeli karya tersebut. Pendiri dan presiden Art Stage Jakarta dan Art Stage Singapura, Lorenzo Rudolf, mengatakan dengan adanya Art Stage Jakarta, Indonesia makin menempatkan posisinya di art fair dunia.

"Sejak perkenalan saya dengan kolektor Deddy Kusuma, dan sampai sekarang mengenal seni serta seniman Indonesia, Art Stage Jakarta hadir untuk mengukuhkan posisi Indonesia di dunia. Art Stage Jakarta merupakan persembahan bagi karya-karya ternama Indonesia," ujarnya.

Edisi perdananya pun memiliki nilai plus, dengan penghormatan terhadap Affandi. Dengan adanya Art Stage Jakarta di awal Agustus, menjadikan art fair ini sebagai salah satu pameran terbaik di tahun 2016 yang digelar di Indonesia.

(tia/mmu)

Hide Ads