Gatot Pujiarto, Seniman yang Eksis dengan 'Lukisan Permadani Figuratif'

Gatot Pujiarto, Seniman yang Eksis dengan 'Lukisan Permadani Figuratif'

Tia Agnes - detikHot
Senin, 08 Agu 2016 12:19 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Kanvas dan cat tidak hanya menjadi medium bagi seniman untuk berkreasi. Lewat sisa kain atau kain perca, benang, maupun bahan sisa lainnya, seniman asal Malang Jawa Timur, Gatot Pujiarto eksis dengan karya yang dikenal sebutan 'lukisan permadani'.

Lulusan jurusan Seni Rupa dan Desain, Universitas Negeri Malang ini pertama menggunakan material tersebut usai residensi di Selasar Sunaryo Artspace, Bandung. Ditemui di sela-sela hajatan Art Stage Jakarta, Gatot menciptakan asal muasal penggunaan bahan-bahan tersebut.

"Awalnya saya terbiasa melukis dengan material kanvas, cat, dan lain-lain. Tapi material kain, pensil, yang ada tekstur dan warnanya kenapa nggak dipakai. Belakangan saya menggunakan kaleng-kaleng bekas dan kertas-kertas bekas majalah," katanya ketika mengobrol dengan detikHOT di depan Pearl Lam Galleries, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Komik Langka Superman Sukses Dilelang Rp 13 Miliar

Di ajang Art Stage Jakarta, Gatot menampilkan sebuah lukisan permadani figuratif yang berjudul 'Crazy Night' (2016). Lukisan sepanjang sekitar 3 meter x 2 meter itu menampilkan kain-kain dengan dominasi warna hitam. Kain-kain perca dan benang yang tampak semrawut dijahitnya langsung di atas kain, Gatot pun seperti menciptakan beberapa objek abtsrak.



Menurutnya, 'Crazy Night' adalah penggambaran tentang malam yang gila-gilaan. "Seperti watak manusia, yang di luar kewajaran, watak yang dasarnya nafsu dan kadang-kadang, ya inilah malam yang gila-gilaan," ungkap Gatot.

Seniman yang pernah menggelar eksibisi tunggal di Hong Kong dan Singapura itu mengatakan karya-karyanya tergolong fiber art. Meski ada juga yang mengatakan mix media. Namun, Gatot mengamini jika karyanya tergolong fiber art. "Saat Pak Asmudjo dan Jim Supangkat lihat, mereka bilang ini fiber art dan saya juga bilang seperti itu."

Setiap kali akan menciptakan sebuah karya, Gatot selalu menaruh berbagai material yang akan digunakannya di atas lantai di ruang studionya. Bahan-bahan yang acak adul itu digunakan sesuai keinginan dan mood-nya saat itu. "Terkadang karyanya nggak terkonsep. Ya sudah ngalir gitu saja," pungkas Gatot.

Gatot memang dikenal sebagai seniman yang karyanya terinspirasi dari peristiwa-peristiwa tidak biasa dan kejadian-kejadian yang tidak terduga. Berasal dari cerita-cerita yang dikumpulkan dan pengalaman-pengalaman pribadinya sendiri. Berbagai pameran solo maupun kolektif di berbagai kota dan negara pernah dijalaninya. Salah satunya 'Shout - Indonesian Contemporary Art', Museo d'Arte Contemporanea, Roma, Italia.

(tia/mmu)

Hide Ads