Hal tersebut diungkapkan kurator pameran Mikke Susanto saat media tour. "Di bagian pertama ruangan akan ditemui dua lukisan obyek yang sama yakni Pangeran Diponegoro tapi karya Basoeki Abdullah yang menarik ditelisik," katanya, Senin (1/8/2016).
Baik lukisan Pangeran Diponegoro karya Basoeki Abdullah dan Sudjono Abdullah, kedua-duanya dilukis di Belanda usai Konferensi Meja Bundar. "Ada kemiripan wajahnya tapi tak sama. Wajah Diponegoro yang ini sama sekali imajinatif hasil pertemuannya dengan Nyi Roro Kidul," jelas Mikke.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karakter dua lukisan juga sangat dekat tapi belum diketahui kapan di koleksi Sukarno karena di tahun 1950-an sudah ada di Istana Kepresidenan," tambahnya lagi.
Dikisahkan, Basoeki melukisnya berbarengan dengan 'Potret Hatta', 'Potret Ibu Rahmi Hatta', 'Potret Mr.Mohamad Roem', dan 'Potret Zulfan Hamid II'. Kini, karya Basoeki yang menjadi harga berharga negara masih bisa dilihat hingga akhir Agustus mendatang. (tia/dar)