Setelah hampir sepekan, pendiri sekaligus direktur ART|JOG|9 Heri Pemad angkat suara. Dalam siaran pers, Senin (13/6/2016), panitia memberikan klarifikasi atas kerja sama yang dipermasalahkan tersebut.
Ada lima poin yang ditekankan oleh pihak ART|JOG. Pertama, ART|JOG sepenuhnya dikelola oleh swasta (perseorangan) yang tidak terikat kewajiban ataupun hubungan struktur yang formal dengan lembaga lain, pemerintah maupun swasta. Pendanaan pasar seni ART|JOG|9 sepenuhnya bersumber dari dana pribadi penyelenggara, bagi hasil dari penjualan karya seniman, dan dukungan dana dari pemerintah, sponsor, serta pihak swasta lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, kerja sama ART|JOG|9 dengan seluruh pihak yang memberikan dukungan dana bersifat independen. Artinya, pihak pemberi dana tidak diperkenankan untuk mengintervensi proses kreatif, serta karya-karya yang ditampilkan oleh seniman partisipan ART|JOG|9.
Keempat, keputusan panitia untuk meminta dukungan dana dari PT Freeport dilakukan atas kebutuhan pendanaan yang mendesak yang bila tidak segera dipenuhi akan mengancam keberlangsungan ART|JOG|9 dan seluruh acara lain yang diselenggarakan oleh pihak di luar panitia ART|JOG|9. Dana tersebut dipakai untuk operasional awal kerja penyelenggara.
Sedangkan poin kelima, pihak panitia meminta maaf bila ada berbagai pihak yang tersakiti baik langsung maupun tidak langsung karena keputusan tersebut. Polemik ini dimulai seminggu yang lalu saat pengunjung dan seniman mengajukan keberatannya kepada pihak panitia ART|JOG|9.
Tahun ini, ART|JOG|9 mengundang 72 seniman yang dianggap punya pengaruh penting dalam seni kontemporer sesuai dengan tema 'Universal Influence' yang diusung.
(tia/mmu)