Semendelic & Kawanan persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation pun didaulat sebagai spesial performance pembuka. Selama 30 menit, band asal Yogyakarta itu meramaikan malam peresmian yang dihadiri oleh kolektor seni, pemilik galeri Indonesia dan internasional, serta publik. Menggunakan jubah bertudung, beberapa judul lagu dinyanyikan oleh Jaka Prasetya Cs.
Semendelic digawangi oleh vokalis dan gitaris Jaka Prasetya, Sinung "Glanung" Garjito bass-perkusi, dan Hasanudin pada drum. Mereka adalah grup musik yang memadukan berbagai jenis instrumen-instrumen tradisional. Ada unsur seni karawitan dan komposisi bluetone hingga membuatnya menjadi salah satu band yang unik serta berbeda. Co-curator Mandiri ART|JOG|9, Ignatia Nilu, mengatakan Semendalic & Kawanan dipilih oleh Titarubi sebagai spesial performance pembuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Karena panggung pembukaan berada di atas kapal phinisi karya Titarubi. Semendelic juga sudah lama bekerja sama dan kolaborasi bareng dengan Titarubi, jadi musik merespons karya seni yang dipajang di Mandiri ART|JOG|9," ujar Nilu.
Musiknya yang khas tradisi dan fushion, lanjut Nilu, menjadi kekhasan tersendiri. "Kami ingin memperkenalkan ada lho Semendelic dan mereka sudah meramaikan panggung pembukaan Mandiri ART|JOG|9," tambah dia.
Menikmati pertunjukan Semendelic & Kawanan saat pertama kali muncul di atas panggung, seperti melihat patung stainless steel yang pernah dibuat Titarubi dua tahun yang lalu. Berjudul 'Hallucinogenic', patung tersebut menampilkan seseorang mengenakan jubah dengan tudung di bagian kepala. Semendelic dan Titarubi pun seperti sebuah kesatuan.
Di akhir panggung pembukaan, puluhan ribu pengunjung yang memadati bangunan yang terletak di Jalan Amri Yahya, Gampingan juga diramaikan oleh Saron Groove serta komposer Ari Wulu. Selama pertunjukan pembuka dan penutup juga dimeriahkan oleh video mapping. Usai seremonial, publik dipersilakan bebas menikmati karya seni dari 72 seniman Indonesia dan mancanegara.
![]() |
Hadir yang kesembilan kalinya, Presiden dan Direktur Mandiri ART|JOG|9 Heri Pemad mengatakan eksibisi ini menjadi sebuah peristiwa kebudayaan tahunan yang paling ditunggu. "Jogja National Museum telah melahirkan banyak seniman-seniman ternama yang kini sudah mendunia. Kami sungguh bangga, pameran kali ini didukung oleh Bank Mandiri sebagai sponsor utama. Semoga berikutnya masih bisa menerima kegilaan saya, karena ART|JOG telah menjadi peristiwa kebudayaan penting," ujar Heri.
Ke-97 karya seni yang ada di Mandiri ART|JOG|9 masih dapat dikunjungi publik hingga 27 Juni mendatang. Bagi pengunjung yang ingin melihat karya 'Universal Influence' dan belum memiliki E-Money Bank Mandiri, dapat membeli tiket masuk seharga Rp 35.000 (pelajar/mahasiswa) dan Rp 60.000 (umum) di booth bagian depan JNM. Harga tersebut sudah termasuk pembelian kartu ART|JOG|9 E-Money edisi terbatas.
Namun, jika sudah memiliki E-Money Bank Mandiri, cukup membayar tiket masuk senilai Rp 25.000 (pelajar/mahasiswa), dan Rp 50.000 (umum). Tertarik? Yuk, ke Mandiri ART|JOG|9!
(tia/kak)