Tahun lalu, penghargaan Liberaturpreis diraih oleh penulis asal Kanada bernama Madeleine Thien. Public Relations PT Gramedia Pustaka Utama Dionisius Wisnu mengatakan novel 'Amba' untuk kedua kalinya mengharumkan nama bangsa.
"Tahun lalu 'Amba' berhasil menorehkan sejarah dengan mendapatkan predikat pertama di daftar sastra Weltempfaenger sebagai karya internasional terbaik paruh tahun kedua yang diterjemahkan dalam bahasa Jerman," ucap Wisnu, dalam keterangannya, Selasa (10/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Amba' diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan judul 'Alle Farben Rot'. Novel ini akan melalui proses penentuan tahap akhirnya melalui public voting. "Jadi para pembaca seluruh dunia bisa mem-voting penghargaan Liberaturpreis Jerman ini," lanjutnya.
Sejauh ini, Laksmi telah memimpin perolehan suara dengan angka 45,7 %. Disusul oleh penulis asal Tunisia, Najet Adouani yang hanya meraih presentasi suara 0,39 %. Voting bisa cek di situs ini: http://litprom.de/geschlossener-bereich/umfragen/liberaturpreis-2016.html
Selain itu, versi bahasa Inggris 'Amba' dengan judul 'The Question of Red' akan terbit di Amerika Serikat pada 12 Juli nanti.Β Tahun lalu, 'Amba' pun masuk dalam jajaran Top 10 karya fiksi terbaik di sejumlah media ternama Jerman dan Austria, seperti Frankfurter Allgemeine Zeitung.
(tia/mmu)