Wakil Ketua Lego, Kirk Kristiansen mengatakannya dalam sebuah wawancara kepada The Wall Street Journal. "Seorang karyawan telah salah menafsirkan kebijakan perusahaan soal netralitas politik yang ada di perusahaan Lego," ucapnya, dikutip dari BBC, Jumat (29/4/2016).
Pada Oktober 2015, Ai meminta ribuan batu bata Lego untuk sebuah karya seni instalasi di pameran tunggalnya. Namun, pihak Lego menolaknya dengan alasan terlalu politis. Krik menegaskan itu adalah kesalahan internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keputusan dibuat sangat rendah dalam organisasi kami dan Lego saat itu sama sekali tidak terlibat," ujar Krik.
Akibat dari keputusan Lego tersebut, masyarakat dunia menyumbangkan Lego bekasnya kepada Ai. Serta berkomentar tentang kebebasan berbicara dan berpolitik lewat seni. Di bulan Januari, perwakilan Lego meminta pelanggan untuk berhenti memberikan Lego-nya pada Ai dan kembali menegaskan bahwa perusahaan mainan tersebut tidak mendukung aksi Ai.
Namun, yang dilakukan masyarakat sampai sekarang ini menurut Ai adalah kemenangan bagi kebebasan berbicara. Sebelumnya, Ai yang dikenal sebagai seniman kontroversial dari Tiongkok itu pernah membuat potret pembangkang terkenal di penjara Alcatraz di San Francisco pada 2014 silam.
(tia/tia)