Menyuguhkan 50 pertunjukan seni dan budaya yang beragam dari musik klasik dan kontemporer, wayang, tari, sastra hingga arsitektur, Printemps Francais hadir di 10 kota di Indonesia (Jakarta, Bali, Balikpapan, Bandung, Makassar, Malang, Medan, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta).
Dalam keterangan Institut Prancis di Indonesia (IFI), tahun ini Printemps Français ditandai dengan kolaborasi intensif antara seniman Prancis dan Indonesia. Terutama dalam pertunjukan wayang layang L'Oiseau (Sang Burung) yang akan membuka Printemps Français ke-12 di Yogyakarta (28 April), Jakarta (30 April), Surabaya (4 Mei), Bandung (7 Mei) dan Bali (10 Mei).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek wayang layang yang berjudul 'Sang Burung' menjadi istimewa karena musiknya diciptakan oleh grup musik Senyawa. Les Rémouleurs yang beranggotakan Gallia Vallet, Olivier Vallet dan Anne Bitran berkolaborasi dengan seniman Indonesia yaitu Bob dari komunitas Marjinal Kolektif (Jakarta), Heri Dono, Rangga Jadoel dan Sugeng Utomo (Yogyakarta), Gepeng Dewantoro dan Wayang Motekar (Bandung) juga memeriahkannya.
"Unsur lain yang tak boleh dilupakan dari 'Sang Burung' adalah musik. Kami beruntung bisa bekerjasama dengan Senyawa, musisi handal dengan sentuhan anggun di tiap instrumen yang mereka mainkan dalam pementasan 'Sang Burung' di Plasa Senayan, Sabtu 30 April 2016 pukul 19.00 dan gratis," ujar Anne Bitran.
Sedangkan Bottlesmoker akan kembali memeriahkan festival. Penampilan yang bukanlah pertama tersebut berkolaborasi dengan grup sirkus kontemporer dari Prancis, Chabatz d'Entrar, sebagai penata kreasi musik.
Fotografer spesialis Asia Tenggara Christophe Loving di rangkaian Festival Printemps Français 2016, Loviny berkolaborasi dengan jurnalis foto Indonesia, Oscar Motuloh dalam sanggar kerja fotografi yang digelar pada 18-24 April di Galeri Foto Antara. Selain di Jakarta, Loviny juga menjumpai para jurnalis foto muda di Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Pelatihan digelar untuk melatih jurnalis foto profesional agar dapat mengangkat cerita dan pesan yang kuat serta bermakna dalam karya mereka, baik untuk media cetak maupun media sosial.
(tia/tia)