Hal tersebut diakui oleh pendiri Indonesia Mural, Richard Richh. "Kalau menurut saya dari empat tahun yang lalu. Karena saat itu ada artist Korea yang datang ke Indonesia dan bikin exhibition. Dari sana banyak banget excited dari masyarakat," katanya saat ditemui di kawasan Gandaria City, usai jumpa pers 3D Trick Art 'The Jungle Book', Rabu (13/4/2016).
Simak: Menikmati 3D Trick Art Kaa dan Baloo 'The Jungle Book' di Mall Jakarta
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini banyak yang menggunakan 3D trick art khusus buat photobooth, merasakan feeling seperti di film, atau karakter yang membuatnya hidup. Dan ada yang membedakan antara 3D trick art dengan gambar-gambar seni lainnya, karena ini persoalan perspektif," lanjut Richard lagi.
Menurutnya, trick art di Korea Selatan lebih ke karya yang ditampilkan di ruangan galeri. Berbeda dengan karya di Amerika Serikat yang lebih bersifat bebas dan bisa diletakkan di jalanan.
"Seniman yang buat 3D trick art, tanpa sense yang benar, nggak bisa dapat efek 3Dimensi-nya. Dan yang terpenting dengan karya ini bisa membagi kebahagiaan," tandas Richard.
Menggandeng Indonesia Mural, The Walt Disney Studio menampilkan dua karya 3D trick art yang terinspirasi film 'The Jungle Book' dari karakter Kaa dan Baloo di Gandaria City, Jakarta Selatan dan Central Park, Jakarta Barat, dari 7-17 April mendatang!
(tia/tia)