'Carmen' adalah salah satu kisah opera yang sangat populer dan paling sering diadaptasi ke panggung opera di dunia. Opera empat babak yang menceritakan kisah tragis perebutan hati wanita gipsy ini pertama kali dipentaskan di Paris pada 1875. 'Habanera' dan 'Toreador Song' adalah bagian aria (nyanyian tunggal) yang paling terkenal dari seluruh aria yang ada di dalam opera.
Direktur The Resonanz Music Studio Avip Priatna mengatakan di usianya yang ke-20 tahun tidak mudah menghadirkan sebuah penampilan yang istimewa. "Ini adalah impian kami untuk mementaskan opera Carmen yang tidak hanya paduan suara saja yang dominan," katanya saat jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Senin (4/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan rencana pementasan 'Carmen' dimulai pada 2013 lalu. Avip menceritakan sejak saat itu opera 'Carmen' direncanakan untuk dipentaskan. "Ada overture, aria, duet, dan solo-nya juga. Itu produk musik sebagai karya seni yang mendunia," ungkap Avip.
Dengan latar belakang Spanyol di abad ke-19, The Resonanz mengangkat kisah ini sesuai dengan naskah aslinya ke atas panggung. Diarahkan oleh sutradara asal Belanda Jos Groenier yang telah menampilkan opera di berbagai negara. Ia mengungkapkan senang menyutradarai langsung para pemain 'Carmen'.
"Carmen memiliki hasrat cinta antara Don Jose atau cinta sejatinya. Nanti pertunjukannya semi teater dan opera, panggung artistiknya pun tidak ditampilkan secara biasa tapi berbentuk setengah lingkaran. Sama seperti lighting yang akan menakjubkan. Dan fokusnya pada penyanyi dan suaranya," lanjut Groenier.
Selain itu, produksi selama dua jam ini juga melibatkan pelatih vokal berdarah Jepang-Hawaii, Brian Masuda yang melatih semua pemain untuk pelafalan naskah 'Carmen' yang berbahasa Prancis. Dukungan dari para seniman asing juga menambahkan sesuai dengan kualitas dan standar Eropa hingga pertama kalinya masyarakat Indonesia mampu menyaksikan pertunjukan kelas dunia, tanpa harus berkunjung ke luar negeri.
"Pertunjukan akan dibantu oleh elemen lainnya, seperti multimedia dan panggung yang kelas dunia," tambahnya lagi.
Secara keseluruhan, 'Carme' akan menampilkan orkestra sebanyak 42 orang, paduan suara dewasa 42 orang, paduan suara anak-anak 35 orang, dan pemeran utama 12 orang. Totalnya ada 24 lagu yang akan dinyanyikan.
"Lagu-lagu di Carmen sudah familiar. Itu yang kami strategikan oleh penggemar opera dan musik klasik ini," pungkasnya.
Tiket dibanderol dari harga Rp 300 ribu (siswa), Rp 500 ribu (kelas II), Rp 1 juta (kelas 1), Rp 1,5 juta (VIP), dan Rp 2 juta (VVIP).
(tia/mmu)