Kurator pameran Hilmi Fabeta mengatakan 'Spektrum' adalah upaya untuk memfasilitasi para pelajar dalam berpameran dan menunjukkan pemikiran artistiknya. "Program ini juga menjadi upaya pemetaan pola pendidikan seni, khususnya yang terlepas dari kutub-kutub seni di Indonesia (seperti Bandung, Yogyakarta, dan Bali)," ucapnya.
Setiap sekolah maupun institusi seni memiliki metode dan fokus yang berbeda dalam mengembangkan pendidikan seni. "Mereka yang berpartisipasi merupakan rekomendasi siswa yang diseleksi berbarengan dengan tujuh guru atau dosen dari enam institusi," lanjut Hilmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat pameran ini kita bisa melihat dan merasakan bagaimana varian medium, cara pandang, dan tentunya antusiasme para student-artist yang hadir. Jejak-jejak proses pendidikan yang mereka alami menjadi proses yang menarik," ujarnya.
ARCOLABS berjejaring dengan tujuh dosen/guru dari enam institusi. Mereka adalah Dr. Karna Mustaqim (UPH), Darfi Rizkavirwan, S.Sn, M.Ds (UMN), Yasser Rizky, S.Sn (Binus), Evelyn Huang, S.Sn., M.Hum., M.Sn (IDS), Vinna Waty Sutanto, S.Sos, M.I Kom, C.HI (Digicomm Surya University), Jeong-Ok Jeon, MFA (Technopreneurship Surya University), Marda Yuantika Haningarjati, M.Hum (Erudio School of Art). Para edukator ini yang memberikan rekomendasi siswa untuk berpameran di SPEKTRUM, sebelum diseleksi oleh kurator.
Dari proses tersebut, terpilihlah Anastasia Turnip, Arief Rizky Ramadhan & Joshua Eka Putra, Carla Monica Pridjadi, Evan Wijaya, Ganjar Satria, Laeticia Viorentine, Ray Paulus Timorason, Ritter Willy Putra, Utari Kennedy, dan Yunani.
Pameran 'Spektrum' masih akan berlangsung dari 27 Maret β 16 April 2016 di SPACE: Gallery + Workshop yang terletak di Jalan Terogong Raya Nomor 36J, Cilandak β Jakarta Selatan. Lokasinya tepat berada di depan Jakarta International School (JIS).
(tia/tia)