"Dia seorang 'muse' yang sempurna dan serangkaian lukisannya mengeksplorasi sifat dan identitas Cara Delevingne di era media sosial. Lukisannya juga menggambarkan Delevingne yang sedang selfie dan memamerkan tatonya," katanya, dilansir dari Guardian, Selasa (22/3/2016).
Simak: Mengintip 'Harta Karun' Tersembunyi Seniman Wawan Teamlo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi bagi Jonathan Jones, kata 'muse' harus dilarang bagi seni kontemporer abad ke-21. "Karena obyek yang sempurna untuk boneka Victoria porselen atau puisi yang puitis," lanjutnya lagi.
Baca Juga: 'AADC? 2' Kolaborasi dengan Seniman Yogya, dari Eko Nugroho hingga Barista Pepeng
Tapi Yeo mendobrak batasan tersebut. Lewat lukisan 'We are not a muse' yang digambarkannya, ia melukis Delevingne dengan warna dominan pink. Sama seperti lukisan 'Cara IV (Selfie)' yang didominasi warna biru, serta 'Cara I (Googles)' ketika Delevingne digambarkan tengah memakai kacamata Goggle.
(tia/mmu)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 