Dilansir dari Guardian, Rabu (16/3/2016), sumber terdekat kepolisian mengatakan kepada media lokal setempat, pencurian dilakukan oleh oknum yang sangat profesional dan mampu melumpuhkan sistem alarm. Pencuri yang tidak meninggalkan jejak pencurian, telah melacak gerakan dari kolektor selama beberapa waktu.
Simak: Gaya Lukisan Potret dan Realis Jadi Ciri Khas Wawan Teamlo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik lukisan yang merupakan kolektor adalah teman dekat dari Bacon. Serta telah melaporkan kasus tersebut ke kepolisian setempat. Namun, pihak kepolisian tidak bisa dikonfirmasi beritanya.
Francis Bacon meninggal di Madrid pada 1992 silam di usia yang ke-82 tahun. Karya-karya ekspresionis dan surealis ciptaannya mampu menghasilkan lukisan yang emosional dan sangat susah dicari. Kematian Bacon meningkatkan reputasinya.
Di tahun 2013, lukisannya yang berjudul 'Three Studies of Lucien Freud' (1969) mampu terjual Rp 1,6 triliun. Balai Lelang internasional Artprice menjadikannya salah satu dari 10 seniman modern, bersanding dengan nama-nama seperti Pablo Picasso dan Andy Warhol.
(tia/mmu)