Cerita Terbaru J.K. Rowling Jelaskan Hukum Penyihir dan No-Majs

Cerita Terbaru J.K. Rowling Jelaskan Hukum Penyihir dan No-Majs

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 11 Mar 2016 12:11 WIB
Foto: Guardian
Jakarta - J.K. Rowling kembali mempublikasikan cerita kedua dan ketiga dari 'Magic in North America' di situs Pottermore. Setelah kontroversi kisah legenda asli Amerika yang disebut skin-walkers atau Animagi, Rowling mengisahkan cerita yang berbeda lagi, namun tetap lokasinya di Amerika.

Dimulai dari peristiwa yang terjadi di abad ke-18, sebuah judul cerita 'Rappaport's Law' dimulai. Seorang kisah penyihir muda malang bernama Dorcus Twelvetrees berada di dalam masyarakat penyihir dan bermasalah dengan seorang Muggle Amerika atau No-Majs bernama Bartholomew Barebone.

Simak: Redbase Foundation Buka Kompetisi bagi Seniman Muda Indonesia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barebone yang merupakan keturunan non-magis dari seseorang yang ditakuti di Amerika menipu Twelvetrees agar menyerahkan tongkatnya. Pada akhirnya, ia mengungkapkan lokasi Kementerian Sihir Amerika Serikat (Macusa) dan sekolah penyihir Amerika Ilvermorny.

Kisah perjalanan abad ke-18 itu belum berakhir. Pertikaian antara No-Majs dan penyihir membuat Presiden Macusa Emily Rappaport memberlakukan undang-undang baru yang memisahkan keduanya.



"Hukum Rappaport ini diberlakukan agar ada pemisahan yang ketat antara No-Majs dan masyarakat penyihir," tulis Rowling.

Baca Juga: George RR Martin Bantah Isu Dirinya Meninggal Dunia

"Wizards tidak boleh lagi memperbolehkan untuk berteman atau menikah dengan No-Majs. Hukumannya sangat keras. Komunikasi dengan No-Majs juga terbatas untuk melakukan kegiatan sehari-harinya saja," lanjutnya lagi.

Istilah No-Majs atau setara dengan Muggle tersebut diperkenalkan Rowling sejak tahun lalu. No-Majs mengacu kepada pengertian masyarakat biasa yang tidak punya kemampuan sihir dan tinggal di Amerika.

(tia/mmu)

Hide Ads