Sejak 2014, Les Rémouleurs telah berpartisipasi di Printemps Français Jakarta. Kali ini, kelompok yang berdiri pada 1983 rencananya selama masa residensi akan mempersembahkan pertunjukan wayang layang-layang bersama dengan tim seni dari Indonesia (Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta).
Mengisahkan tentang langit di Indonesia yang tidak sama dengan Prancis. Para seniman Indonesia berbeda pula dengan seniman Prancis dalam menyalurkan ekspresinya, namun tujuan mereka sama yakni soal pendidikan dan karya cipta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan pers, Senin (7/3/2016), di pertunjukan wayang layang L'Oiseau (The Birds) sebuah wayang layang yang besar dengan ukuran sayap mencapai 8 meter akan terbang melayang menuju langit di malam hari. Gambar-gambar ciptaan seniman Indonesia-Prancis akan ditampilkan dengan tema pendidikan dan karya cipta.
Pertunjukan L'Oiseau akan menghadirkan balon – balon helium yang dibuat oleh dua seniman prancis dan dua seniman indonesia. Gerakan dan ayunan sayap L'Oiseau akan ditemani oleh musik yang asing namun memikat dari grup Senyawa. Tim grafis dari Indonesia akan memeriahkan kolaborasi keduanya, yakni Heri Dono, Marjinal Bob, Gepeng Dewantoro, dan Gallia Vallet. Pertunjukan gambar dan wayang kulit oleh Olivier Vallet, untuk L'Oiseau dibawakan oleh Gallia Vallet, Anne Bitran, dan Ibrahim Adi.
Sebelumnya, untuk keunikan dan kebaruan yang senantiasa dihadirkannya dalam bidang seni teater wayang, Les Rémouleurs diganjar berbagai penghargaan. Di antaranya, adalah Liquid Mirror, Arts Prize 2009, Cyclop/Camera Lucida dan Louis Jouvet Prize 2002.
(tia/tia)