Tata busana 'Semar Gugat', Rima Ananda Omar mengatakan lakon kali ini mengkombinasikan antara unsur budaya India dan Jawa. "Budaya wayang kan bukan hanya ada di kita saja. Tapi juga dikenal banyak dari India, Jawa, atau negara lainnya," ujarnya kepada detikHOT saat ditemui di Sanggar Teater Koma, Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
Baca Juga: Teater Koma Pentaskan Lakon 'Semar Gugat' Awal Maret
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kali ini, tim tata busana menciptakan lebih dari 160 kostum. "Hampir 200 kostum-lah kalau ditotal semua pemain," pungkas Rima yang telah bergabung dengan Teater Koma sejak 1997 silam.
Salah satu kostum yang paling menantang untuk produksi ke-143 adalah karakter Srikandi dan Arjuna. Dua karakter tersebut diperankan bukan dari gender yang sama. Misalnya, Srikandi diperankan oleh laki-laki dan Arjuna sebaliknya dari perempuan.
Simak: Cornelia Agatha Jadi 'Ratu Setan' di 'Semar Gugat'
Maka, Rima memiliki tugas yang lebih berat. "Gimana saya membentuk Srikandi dengan fisik Rangga menjadi lebih luwes, gimana cari warna manis agar dia mudah memainkannya. Maka, Srikandi banyak memakai warna kuning dan Arjuna lebih ke hijau," tutur perempuan berhijab itu.
Sedangkan untuk karakter 'Ratu Setan' atau Betari Permoni yang diperankan oleh Cornelia Agatha, Rima menuturkan kostumnya juga lumayan menantang. "Permoni itu harus seksi tapi jadi setan. Ini lebih complicated."
Rima tidak hanya menciptakan busana untuk 'Semar Gugat' saja. Sebelumnya, dia pernah berpartisipasi di lakon 'Inspektur Jenderal', 'Demonstran', 'Republik Cangik', 'Ular Putih', 'Sampek Eng Tay', 'Sie Jin Kwie' satu sampai tiga.Β
(tia/tia)