Rahasia Tersembunyi Pemenang Nobel Sastra 1965 Terungkap ke Publik

Rahasia Tersembunyi Pemenang Nobel Sastra 1965 Terungkap ke Publik

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 07 Jan 2016 10:42 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta -

Arsip penganugerahaan Nobel Sastra di tahun 1965 dibuka kembali pada publik. Kasus kontroversial yang memenangkan penulis asal Uni Soviet Mikail Sholokhov tersebut ternyata menuai perdebatan.

The Swedish Academy yang selama ini menjadi penyelenggara Penghargaan Nobel mengungkapkan bahwa nama Sholokhov, dan novelis yang masuk nominasi yakni Nobokov, Neruda, dan Borges seharusnya bukan penulis yang diunggulkan. Termasuk Pablo Neruda yang juga menang di tahun 1971.

Baca Juga: Intip 7 Buku Karangan Bintang Hollywood di 2016!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan nama Sholokhov kala itu memecah belah tim dewan juri. Karena sebelumnya, di tahun 1958, nama Boris Pasternak muncul sebagai penulis favorit dan diunggulkan untuk Nobel Sastra 1965.

Sebagian juri menilai karya Sholokhov memiliki kekuatan artistik dan integritas di novel epik hidupnya. "Namanya telah memberikan sejarah bagi kehidupan orang-orang Rusia," ucap salah seorang juri.

Simak: Terinspirasi Academy Awards 2010, Neil Gaiman Rilis Novel Terbaru Mei

Alexander Solzhenitsyn yang memenangkan Nobel di tahun 1970 adalah penulis yang terbuka menuduh Sholokhov memberikan suap kepada dewan juri. Pekerjaan bukunya pun dituduh mengandung unsur plagiarisme.

Meskipun terjadi kontroversi, tapi novel 'And Quiet Flows the Don' karya Sholokov tetap menjadi pemenang Nobel Sastra 1965. Ketua Komite Nobel, Andres Osterling saat itu mengatakan karya Sholokov mampu menjadi novel klasik nan epik.

"Dia mampu mempertahankan cara bertutur dan pembacaan ulang di novelnya dengan tidak membosankan. Karyanya pantas mendapatkan penghargaan," ucapnya. Buku-buku Sholokhov diterbitkan antara tahun 1928-1940.


(tia/tia)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads