Yakni 'Lie After Life' di tahun 2013 dan 'Behind the Scenes at the Museum' pada 1995 silam. Tim dewan juri menganggap karya Atkinson benar-benar luar biasa dan memiliki kelas tersendiri.
Simak: Selamat Jalan Edhi Sunarso, Seniman Kesayangan Bung Karno dan Soeharto!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novelnya mengisahkan tentang seorang pria yang berprofesi sebagai pilot di Perang Dunia ke-2, Teddy Todd. Dia juga ditugaskan sebagai pengebom saat perang berlangsung.
Dalam sebuah wawancara, Atkinson mengatakan buku memang memiliki cerita yang menakjubkan. "Saya pikir cerita di Perang Dunia ke-2 akan biasa-biasa saja tapi justru mengagumkan dewan juri," katanya.
Baca Juga: Grup Tari Tokyo NIBROLL Pentaskan 'Real Reality' di Solo
Jika di tahun ini, Atkinson menang lagi maka dia akan menjadi novelis pertama yang berhasil melakukannya. Meski penyair Ted Hughes dan Seamus Heaney pernah menerima penghargaan dua kali. Penghargaan Costa Book diberikan kepada buku-buku karya penulis Inggris Raya dan Irlandia. Sampai tahun 2005, anugerah ini dikenal dengan nama Whitbread Book Award. Nama Costa Book Award dipakai setelah Costa Coffee, anak perusahaan Whitbread yang mengambil alih pendanaannya.
(tia/mmu)











































