Dimiliki oleh bookseller Yoshiyuki Morioka, toko yang buka Mei lalu itu setiap minggunya akan mengganti koleksinya. "Sebelum dibuka di Ginza, saya telah berjalan bersama dengan Kayabacho selama 10 tahun. Saya memiliki 200 buku sebagai saham tapi berkecimpung di industri penjualan buku membuat saya belajar akan satu hal," ucapnya dilansir dari Guardian, Senin (28/12/2015).
Simak: Sastrawan Sufi Candra Malik Akan Kolaborasi dengan Seniman Bali
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia pun punya trik lainnya untuk melancarkan bisnisnya. Yakni, setiap pembaca atau pelanggan harus seolah-olah masuk ke dalam buku. "Saya ingin memberikan pengalaman tiga dimensi seakan-akan mereka sedang memasuki ke dalam buku dan membaca setiap halamannya dengan pengalaman yang berbeda," ujarnya.
Baca Juga: Pelukis Abstrak Berpengaruh di Dunia Kelly Ellsworth Tutup Usia
Konsep toko buku tersebut telah mendapatkan simpati dari banyak pengunjung. Baru beberapa bulan buka saja, Morioka mampu menjual 2.100 buku. Meski sekarang industri penjualan merambah ke digital tapi toko buku fisik tidak akan ada habis masanya.
"Buku adalah objek khusus yang akan selalu sama dan banyak orang akan terus memanfaatkan buku fisik terutama sebagai alat komunikasi," pungkasnya. Penasaran seperti apa bentuk Morioka Shoten? Intip informasinya di sini.
(tia/mmu)