Ekosistem laut menjadi tema yang diangkatnya. Selintas karyanya tampak tak menarik, tapi jika ditelisik lebih dalam lagi maka ditemukan teknik baru dari lulusan seni lukis ISI Yogyakarta ini. Bahkan seperti ada patung di dalam kanvas lukisan. Unik!
Ditemui usai penganugerahaan 'UOB Painting of the Year' di UOB Plaza Thamrin, Anggar menceritakan teknik rekam jejak obyek itu menggunakan dua tahapan. Pertama, Anggar terlebih dahulu membuat patung-patung tentang ekosistem laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu dicetak di atas kain yang sangat tipis. Trus pakai air brush. Efek air brush yang menjadikan lukisannya seperti yang kita lihat sekarang ini," katanya kepada detikHOT, Senin (26/10/2015) lalu.
Tampak luar, lukisannya seperti terdapat jejak kaki, tangan, maupun ikan yang berada di dalam kotak kubus. Tapi efek kain yang ditekan tersebut membuat lipatannya jelas sekali. "Ada bagian yang harus saya lukis manual tapi ada yang bagus, seperti ini," jelasnya lagi.
Proses pengerjaannya pun terbilang sederhana dan hanya memakan waktu selama 1 hari. Sejak 2001 silam, Anggar sudah jatuh bangun melukis menggunakan teknik tersebut.
Baca Juga: Cerita Pengrajin Batik Kudus Bikin Motif Kretek dan Tanaman Parijoto
"Mungkin teknik ini yang masih dinilai baru oleh tim dewan juri UOB. Mereka mencari bibit dan teknik baru tapi tetap dengan dua dimensi," ujar pria kelahiran 12 Mei 1973 ini.
Sebelumnya, Anggar pernah mengikuti pameran di The Beppu Asia Biennale of Contemporary Art (2007), Jepang. Kemudia, pameran 'Indonesia and Mainstream' di CIGE, Beijing. Serta lebih dari 200 kali mengadakan pameran di berbagai kota. Di tahun 1997, Anggar juga pernah menjadi finalis Philip Morris Indonesia Art Awards.
(tia/ron)











































