Saat Badan Sensor bagian Film dan Sastra Selandia Baru melarang distribusi novel 'Into the River', sekelompok masyarakat juga demonstrasi tentang segmentasi. Buku karangan Ted Dawe tersebut diklaim sebagai buku dewasa, bukan anak-anak.
Dilansir dari BBC, Jumat (16/10/2015), sekelompok orang menulis 400 surat dan mengirimkannya ke pihak otoritas negara. Mereka ingin novelnya diberikan rating pembatasan 18+.
Simak: Novel 'Into the River' Dilarang Beredar karena Isu Rasisme
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku tidak tahu apakah aku senang hidup di sebuah negara yang orang-orangnya mampu melarang segala sesuatu dari buku dan melarang penulisnya," kata Dawe.
Baca Juga: Cinta Betawi, Maudy Koesnaedi Jadi Produser Teater Abnon Sejak 2009
Akibat larangan tersebut, buku Dawe dilarang didistribusi ke sekolah-sekolah dan perpustakaan lainnya. Bukunya tidak boleh dibaca oleh masyarakat pada umumnya khususnya aak-anak. Bahkan dia membandingkan bukunya dengan 'Fifty Shades of Grey' ciptaan EL James. "Buku saya bukan penuh dengan cerita seks tapi menceritakan realitas kehidupan remaja masa sekarang ini," katanya.
(tia/ron)











































