Grup Tari Nan Jombang Berjaya Hingga ke Amerika dan Eropa

Grup Tari Nan Jombang Berjaya Hingga ke Amerika dan Eropa

Tia Agnes Astuti - detikHot
Rabu, 16 Sep 2015 07:53 WIB
Dok.Yayasan Kelola
Jakarta -

Jatuh bangun yang dihadapi grup tari asal Padang Nan Jombang membuatnya bertahap sampai sekarang. Di usianya yang ke-32, grup yang didirikan oleh koreografer Ery Mefri kian dikenal sampai ke Amerika dan Eropa.

Ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Ery Mefri menceritakan jika jerih payahnya yang dilakukannya baru terasa pada Agustus 2007. "Tahun 2004 kami direkomendasikan oleh Yayasan Kelola dan 2007 itu pertama kalinya ke luar negeri. Pentas di luar," katanya kepada detikHOT, kemarin.

Nan Jombang dua kali meraih Hibah Seni Kelola yaitu di tahun 2002 dengan 'Mati Suri'. Serta tahun 2011 dengan 'Rantau Berbisik' yang dibawakannya khusus untuk Festival Kelola 2015.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak: Festival Kelola 2015 Pentaskan Karya Penerima Hibah Seni di 2 Kota

Berbagai negara dan festival internasional pernah disinggahinya bersama tim penari Nan Jombang. Seperti Darwin Festival, Brisbane Festival, dan Adelaide Oz Asia Festival di Australia, Dance Place Washington DC, The Kennedy Center Millennium Stage Washington DC, FirstWork Providence Rhode Island, Fall for Dance Festival New York, Asia Society New York, dan REDCAT Los Angeles, dan Festival "Asia Pacific" at Haus Der Kulturen Der Welt di Berlin, Jerman.

Namanya harum tak hanya dikenal sebagai grup tari kontemporer tapi kontribusinya di pengembangan seni pertunjukan dan tradisi di kampung halamannya. Studionya yang bernama Ladang Tari Nan Jombang, di sana tempat berproses bagi para seniman Nusantara.

Ery pun menerapkan sistem regenerasi bagi kelompok tarinya. "Sampai sekarang sudah ada generasi ke-7. Dan para penari Rantau Berbisik adalah yang ke-7," tegasnya.

Perjuangannya dikenal ke mancanegara meledak karena tarian yang dipentaskannya di Solo. Saat itu, Nan Jombang langsung mendapatkan tawaran pementasan ke 7 lokasi di dunia. "Sampai di situ nggak berhenti. Dari Amerika, kami diundang ke Eropa, dan keliling negara lainnya. Insya Allah, jadwal sampai 2020 masih akan terus jalan. Paling nggak sampai 2017 sudah ada festival yang pasti," tutur Ery.

Apa kiatnya menjaga keberlangsungan Nan Jombang di usianya yang ke-32? Sambil tersenyum, Ery mengungkapkannya. "Yang penting itu menjaganya dengan kekeluargaan dan kasih sayang. Kami baru bernapas setelah 25 tahun berdiri dan itu 2007. Jaga para penari-penarinya," ungkapnya.

(tia/tia)

Hide Ads