Pameran yang memiliki konsep utama 'Rampongan' menginspirasinya untuk memajang karya dengan simbol-simbol 'kehadiran'. Simbol ini yang menurut dia akan menjadi petunjukan bahwa seni grafiti pernah mengisi galeri Redbase Foundatio.
"Tapi juga pernyataan kuat dari eksistensi saya. Ya, I was Here," katanya dalam keterangannya kepada detikHOT, Kamis (10/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seniman Samuel Indratma dikenal sebagai pendiri Apotik Komik di tahun 1997-2002. Ia pernah berpartisipasi dalam Jogja Mural Forum di tahun 2004-2005, dan Folk Mataraman Institute di tahun 2011.
Ia juga pernah menjadi ketua Jogja Biennale pada 2010 dan mendapatkan apresiasi positif dari banyak pihak. Lulusan ISI Yogyakarta ini juga pernah memajang karyanya ke mancanegara. Lewat 'AWAS! Recent Art from Indonesia', ia berkeliling ke Australia, Jepang, dan Eropa antara tahun 1999 hingga 2001.
Simak: Sleman Gelar Festival Ketoprak 2015
Dua tahun berikutnya, Samuel pameran keliling dan mengunjungi Singapura sampai Eropa. Pameran '15 Tracks: Contemporary Southeast Asian Art' diselenggarakan selama satu tahun.
Eksibisi 'I was Here' diadakan di Redbase Foundation, Desa Jurug, Bangunharjo, Sewon, Bantul!
(tia/ich)