Ketika dihubungi detikHOT, Rabu (29/7/2015), Ghidaq menceritakan awal proses berkarya yang terinspirasi dari 'Grim si Anjing Hitam' di Harry Potter. Saat itu, ia yang terbiasa membuat latte art tengah tidak mood utuk melukis di atas foam susu. "Saya cukup menyeduh kopi hitam dari dapur lalu kembali ke kamar. Saya sedang bosan bukan main," ungkapnya.
Ketika kopinya habis dan mencapai dasar cangkir. Di sana terdapat pola 'The Grim' di cangkirnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Tren Seni Ampas Kopi, Bukan Sembarang Sisa Ngopi di Cangkir
Kemudian, Ghidaq mulai membersihkan sisa-sisa air kopi dan mulai membentuk pola anjing dengan lebih sempurna. Tangannya pun bermain dan sejak saat itu petualangannya dimulai. Menurutnya, si anjing hitam membawanya menjelajahi lebih jauh.
"Tentang daun yang saya lukis. Saya adalah penggemar berat pohon, menurut saya mereka adalah makhluk Tuhan yang merepresentasikan kehidupan dengan sempurna," pungkasnya.
Tren seni ampas kopi pun menjadi tren dan booming dengan sendirinya. Kini, banyak orang yang lebih kreatid dan gambar-gambar indah dari kopi sangat digemari. Tak hanya menjadi kepuasan seni, tapi banyak pula yang menganggapnya sebagai gaya hidup. "Dengan begitu, seharusnya memotivasi siapa pun untuk mengeksplorasi seni. Bukan menjiplak tapi mencari gaya sendiri," tutup lulusan Sastra Inggris UPI.
Karya latte art maupun ampas kopi dari Ghidaq dapat dilihat di akun Istagram @coffeetopia.
(tia/mmu)