Atena ditangkap Agustus 2014 lalu dan ditahan selama berbulan-bulan sampai pernah dibebaskan. Ia kembali ditangkap karena dinilai masih membuat propaganda ke masyarakat dan dunia internasional. Salah satu kartunis politik dari Iran-Amerika, Nikahang Kowsar yang kini berdomisili di Washington ikut bersuara.
"Atena dihukum karena kebebasan berekspresi yang telah banyak kami seniman lakukan di Iran, menggambar politisi sebagai hewan, tanpa menyebut namanya," ucapnya dilansir dari Washington Post, Kamis (4/6/2015).
Baca Juga: Melukis Pemimpin Iran Berkepala Binatang, Seniman Ini Dipenjara 12 Tahun
Nikahang juga pernah dihukum selama 15 tahun karena menggambar Ayatollah Khomeini dengan buaya untuk menentang kebijakannya. "Apa yang dilakukannya hanya menampilkan apa yang anggota parlemen lakukan, karena monyet dianggap pengikut atau peniru dan sapi adalah orang-orang bodoh," lanjutnya lagi.
Karena kini, menurutnya banyak anggota parlemen yang hanya mengikuti pemimpin tanpa pengalaman. Atena pun dihukum karena menyebarluaskan video yang memuat penganiayaannya di dalam penjara.
"Ia cukup berani mengatakan apa yang disaksikan di penjara dan dipukuli oleh agen keamanan di ruang sidang," ucap Nikahang.
Atena adalah seorang mahasiswi seni yang menyatakan pendapatnya secara jelas melalui gambar yang dilukisnya. Ia membuat karya seni satire tersebut karena menentang kebijakan pemerintah tentang kontrasepsi dan KB.
Gara-gara kasus ini, seniman Iran dan kelompok Hak Asasi Manusia Internasional berusaha mengadvokasi pemerintah agar segera meringankan beban hukumannya.
(tia/tia)