Rencana tersebut dilontarkannya usai menghadiri jumpa pers 'Frankfurt Book Fair 2015' di Galeri Nasional Indonesia. "Rencananya tahun ini akan terbit 5000 eksemplar. Lima ribu, lho? Itu banyak sekali," katanya kepada detikHOT, Kamis (30/4/2015).
Simak: 5 Karya Seni dalam Adegan Film
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kurator sastra di Komunitas Salihara ini melanjutkan jika penerbit tersebut menerjemahkannya dari terjemahan 'Saman' yang bahasa Inggris. Meski sebenarnya ia menginginkan dari bahasa Indonesia.
"Tapi toh susah juga yah menemukan penerjemah yang bisa bahasa Ethiopia dan bisa bahasa Indonesia juga. Ya sudahlah," ungkapnya.
Novel pertama Ayu 'Saman' mendapatkan penghargaan novel terbaik Dewan Kesenian Jakarta tahun 1998, dan kini telah diterbitkan dalam enam bahasa asing. Karena dianggap memperluas batas cakrawala sastra Indonesia, ia mendapat Prince Claus Award dari Belanda (2000) dan penghargaan dari Majelis Sastra Asia Tenggara (2008).
Novel 'Bilangan Fu' pun meraih Khatulistiwa Literary Award pada 2008. Karyanya yang lain adalah novel 'Larung' (2002), kumpulan kolom 'Si Parasit Lajang' (2003), dan naskah drama 'Sidang Susila' (2008), 'Manjali dan Cakrabirawa' (2010).
(tia/ron)