Cerita Manusia dan Siluman di Pementasan 'Opera Ular Putih'

Cerita Manusia dan Siluman di Pementasan 'Opera Ular Putih'

- detikHot
Minggu, 05 Apr 2015 16:59 WIB
Jakarta - "Bumi harus bersih.. langit harus suci.. bumi harus bersih.. langit harus suci..," teriak sekelompok manusia berpakaian tentara. Seorang pendeta hadir bersama peramal dan penjaga kerajaan.

"Demi kemuliaan langit dan kehormatan Dewa Dewi. Tidak akan ada sosok siluman pun. Ibarat rumput, semua akan dibasmi sampai ludes," janji salah satu penjaga kepada pendeta bertubuh besar itu.

"Siskamling langit dimulai," teriak penjaga lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panggung berputar, berganti setting. Dua orang siluman ular wanita berpakaian hijau dan putih masuk. Keduanya sedang bertapa dan membicarakan mengenai dunia manusia.

"Kakak ular putih, mengapa kau bertapa ribuan tahun untuk jadi manusia?" tanya si Ular Hijau.

Siluman Ular Putih yang memiliki perangai lemah lembut dibandingkan adiknya, justru mengatakan menjadi manusia akan menjadi lebih bijak. Tapi, ada satu cerita yang selama ini disembunyikan Ular Putih.

Cerita itu terjadi 500 tahun lalu saat ia diselamatkan oleh seorang pemuda. Ular Putih ditangkap oleh pawang dan akan dijual di pasar tapi karena belas kasihan pemuda, ia diselamatkan.

"Aku ingin menjadi istri dan pendamping hidupnya. Mungkin inilah takdirku," ucap Ular Putih.

Sepenggal cerita tersebut menjadi bumbu dan konflik yang ada dalam pementasan 'Opera Ular Putih' yang dipentaskan oleh Teater Koma. Produksi ke-139 ini pernah digelar oleh grup teater yang berdiri pada 1977 silam di tahun 1994.

Dengan versi yang hampir sama, tapi sutradara Nano Riantiarno menegaskan pementasan kali ini sama kontekstualnya dengan tahun 1994.

"Cerita ini mengajari kita sebenarnya siapa manusia dan siapa siluman yang sebenarnya. Karena banyak siluman di mana-mana dan siapa yang ambil keuntungannya," katanya usai pementasan 'Opera Ular Putih' di Graha Bakti Budaya, TIM, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Pementasan yang memadukan unsur Tiongkok dan budaya Jawa ini, juga menghadirkan dalang sebagai penutur cerita. Serta kostum dan artistik yang sangat khas dengan dua budaya tersebut.

"Ada 8 lagu juga yang saya tambahkam untuk keperluan pementasan sekarang ini. Tapi memang dua budaya itu menjadi lebih menonjol di yang sekarang," ucap suami dari Ratna Riantiarno.

'Opera Ular Putih' dibintangi oleh Tuti Hartati yang pernah bermain 'Republik Cangik' tahun lalu. Serta didukung oleh seniman Budi Ros, Andhini Putri Lestari, Adri Prasetyo, Ade Firman, Dodi Gustaman, Daisy Lantang, Ratna Ully, Aris Abdullah, Julung Ramadan, dan Rangga Riantiarno.

Pementasan ini digelar dari 3 sampai 19 April 2015 setiap pukul 19.30 WIB di hari Selasa-Sabtu dan khusus hari Minggu pentas dimulai pukul 13.30 WIB. Pementasan libur setiap hari Senin.

(tia/wes)

Hide Ads