Melawan Kuasa Perusahaan Tambang di Lakon 'Subversif'

Melawan Kuasa Perusahaan Tambang di Lakon 'Subversif'

- detikHot
Jumat, 13 Mar 2015 12:10 WIB
Melawan Kuasa Perusahaan Tambang di Lakon Subversif
Dok.Agung Pambudhy/ detikFOTO
Jakarta -

"Kau menjadi subversif. Kau berubah menjadi subversif!" teriak walikota Jokarna sambil menunjuk-nunjuk Dokter Torangga. Amarahnya belum juga reda.

"Kau menuduhkan aku melakukan tindakan subversif? Seandainya kau bukan kakakku," ujar Torangga lesu.

Perkelahian itu dimulai dari hasil penelitian Torangga. Pertambangan di kota Kencana mencemarkan perairan kota. Tambang milik perusahaan Harapan Tambang Gemilang itu yang merusaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Torangga berniat memberitahukan kepada masyarakat dan mencari segala upaya untuk mengungkapkan kebenaran. Salah satunya bekerja sama dengan koran setempat. Namun, manipulasi dan intrik media massa serta perebutan kekuasaan menghalangi jalan Torangga.

Baca Juga: Teuku Rifnu Wikana Perankan Dokter yang Selamatkan Kota di Teater 'Subversif'

Jokarna yang memiliki massa dan warga yang terikat dengan pendapatan pekerjaan dari perusahaan itu juga menghalanginya. "Sekali pun bumi ini runtuh. Aku menolak untuk diam, aku menolak untuk runtuh," serunya.

Beberapa tahun terakhir, Torangga menerima pasien dengan gejala yang mirip. Yakni gatal pada kulitnya, kulit memerah seperti terkena racun.

"Saya khawatir ada gejala tertentu yang membuat perairan terbersih ini menjadi berancun. Jadi limbah beracun," ujar Torangga.

Segala intrik dan drama keluarga Torangga bersama warga Kota Kencana tersaji dalam pertunjukan teater berjudul 'Subversif', Kamis (12/3/2015) malam. Pementasan yang disutradarai oleh Wawan Sofwan dan diproduseri Faiza Mardzoeki dari Institut UNGU ini menampilkan banyak pelakon handal.

Di antaranya Teuku Rifnu Wikana, Ayez Kassar, Sita Nursanti, Dinda Kanya Dewi, Kartika Jahja, Hendra Yan, Madin Tyasawan, Andi Bersama, dan Wawan Sofwan.

"Kami sudah berlatih dari 6 bulan yang lalu dan akan pentas selama 2 jam 45 menit. Cerita yang ditulis punya konteks kekinian dengan Indonesia," kata Faidza belum lama ini.

Pentas ini akan digelar dua hari, mulai hari ini, Jumat (13/3) dan Sabtu (14/3) besok di Graha Bakti Budaya TIM dengan harga tiket Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads