Karya seni kontemporer Korea Selatan itu khusus menampilkan aneka guci yang dikenal dengan 'Guci Bulan'. Serta lukisan monokromatik atau dansaekhwa dan danhwa yang menjadi ciri khasnya.
Salah satu karya yang ditampilkan dari 16 seniman tersebut adalah lukisan retak-retak karya Ha Chong-Hyun. Lukisan berjudul 'Conjuction' dengan seri berbeda itu menampilkan permukaan cat yang tak rata dan pecah-pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu saja, lukisan yang menampilkan permukaan kanvas yang tampak berkerak tersebut juga ditampilkannya. Menurut Joon Mo, prosesnya menggunakan kuas yang bekas pakai.
"Kuas bekas melukis kan masih ada sisa cat, nah itu yang digunakan oleh senimannya. Jadi, dia hanya dibuat totol-totol saja," ungkapnya.
Saat malam pembukaan, banyak pecinta seni dan para pengunjung muda yang memadatinya. Salah satunya adalah seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Pusat. Tiap kali ada pembukaan eksibisi, ia ditugaskan untuk menghadirinya. "Tugas dari guru seni untuk wawancara dan foto senimannya," ujar Annisa.
Para seniman yang berpartisipasi di pameran tersebut adalah Choi Myoung-Young, Chung Chang-Sup, Chung Sang-Hwa, Ha Chong-Hyun, Jang Seung-Taik, Kim Taek-Sang, Kim Yik-Yung, Kwon Dae-Sup, Kwon Young-Woo, Lee Gee-Jo, Lee Kang-Hyo, Min Byung-Hun, Moon Beom, Park Ki-Won, Wen Ping, dan Yun Hyong-Keun.
(tia/mmu)