Lukisan yang ditampilkannya juga menarik dan menonjol dengan karya keramik 'moon jar' atau 'guci bulan' khas Korea. Dengan kanvas berukuran besar, lukisan monokromatik karyanya tersebut terdapat warna gradasi.
Lulusan M.F.A College of Fine Art, Hongik University, Seoul, Korea Selatan ini mengungkapkan warna-warna gradasi yang ditampilkannya berasal dari bahan alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Caranya adalah beberapa tetes cat diteteskan ke dalam air. Lalu, kanvas besar tersebut direndamnya ke dalam air. Ia mendiamkannya beberapa saat hingga warna menyeluruh.
"Saya angkat dan dikeringkan dengan angin begitu saja. Secara alami, warnanya menjadi gradasi," kata Taek-Sang.
Karya-karya dari Taek-Sang melibatkan proses prosedur detail dari perendaman dan penguapan yang secara alami terjadi di pola dan gerakan permukaan cat. Sejalannya waktu, cat di atas kanvas tersebut mengering.
"Inilah pekerjaan saya, satu lukisan bisa berbulan-bulan sampai tahunan," ungkapnya.
Ketua tim kurator Chung Joon Mo sempat berkelakar tentang karya Taek-Sang. "Saya selalu meledeknya, buat karya tapi kok lama sekali. Satu lukisan bisa sampai 3 tahun tapi yah itulah Taek-Sang," ujarnya sembari tertawa.
Pameran tunggal Kim Taek-Sang tidak hanya di Korea Selatan maupun Jepang saja, namun di tahun 2003 ia pun pameran tunggal di Linda Fairchild Contemporary Art, San Francisco. Pada 2003 silam, Taek-Sang pun pernah pameran bersama di Art Cologne Jerman, San Francisco International Art Exposition Amerika Serikat dan Art Chicago Amerika Serikat.
(tia/mmu)