Sejak pukul 7 malam, puluhan anak-anak muda dan penggemar band Naif memadati Ruang Rupa (Ruru) Gallery, Tebet, Jakarta Selatan. Galeri seni yang berbentuk bangunan rumah tersebut tampak penuh dengan mereka yang ingin bernostalgia dengan lagu-lagu hits Naif. Namun di balik itu semua, sebanyak 19 seniman pun ikut merayakannya dengan sebuah pameran.
Pameran yang merupakan visualisasi dari lagu-lagu Naif tersebut ditampilkan dari berbagai karya. Mulai dari drawing, instalasi, digital print, objek hingga graffiti. "Ini artwork project dari Ruru Shop dan Gallery yang ingin merespons lagu-lagu Naif. Gimana kalau lirik-liriknya tersebut dijadikan visual, akhirnya kami bikin project," ungkap koordinator artwork project Dila Martina di Ruru Gallery, Kamis (27/11/2014) malam.
Awalnya, kata Dila, pihak Ruru Gallery ingin merayakan 19 tahun band Naif dengan membuat artist merchandise. Namun setelah ngobrol dengan para personelnya, diputuskan menggelar pameran yang unik dan tak biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran itu bertajuk 'Dia adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia yang Ada di Seluruh Dunia', diambil dari salah satu lagu Naif. "Setelah diskusi, kalimat itu dinilai pas untuk menggambarkan keunikan dan kualitas Naif sebagai kelompok musik Tanah Air," jelas Dila.
Pameran akan berlangsung hingga 5 Desember. Selain itu, karya-karya yang dipamerkan juga diterbitkan dalam bentuk buku yang diluncurkan semalam. Para seniman yang berpartisipasi adalah Agung, Amenk, Edita Atmaja, Emte, Goodit, Hauritsa, Henry Foundation, Ika Vantiani, Jayu Julie, Jimi Multhazam, Mateus Bondan, Mushowir Bing, Marishka Soekarna, Narpati Awangga aka oomleo, Ricky Malau, Sari Sartje, Sir Dandy, The Popo, dan Uji Handoko Eko Saputra atau Hahan.
(tia/mmu)











































