Dalam satu malam saja Bandung Bondowoso berhasil membuat banyak candi sebagai bukti cintanya kepada Roro Jonggrang, namun Jonggrang menolaknya hingga ia pun dikutuk menjadi candi ke-1000. Itulah Legenda Roro Jonggrang yang kita tahu semua merupakan kisah dendam dan percintaan di balik Candi Prambanan. Namun apa jadinya jika kisah tersebut dibawakan di tanah asing nun jauh di sana?
Ya, akhir pekan lalu di kota Sapporo, Jepang, sebanyak 250 penonton internasional berduyun-duyun menembus dinginnya cuaca kota Sapporo dan memadati venue acara di Higashi Kumin Hall, Sapporo. Mereka datang untuk menonton sebuah pagelaran yang digelar oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hokkaido, Malam Budaya Indonesia 2014.
Pertunjukkan dua tahunan tersebut mengangkat tema Legenda Roro Jonggrang dan 1000 Candi (ロロ・ジョングランと1000の寺の伝) yang dipentaskan dalam bentuk drama musikal disutradarai oleh Fadhila Sanaz, kandidat master Teknik Lingkungan di Hokkaido University.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, melodi angklung dengan lagu Tanah Air yang berkolaborasi dengan mahasiswa Jepang hingga perang angklung pun dimainkan menarik sebagai bagian dari drama Roro Jonggrang.
"Malam Budaya kali ini sukses besar kendati jauh dari sempurna. Tiket pun telah ludes terjual H-2 sebelum acara, sambutan penonton pun riuh," ucap Ketua PPI Hokkaido, Yudistira Wahyu seperti dalam siaran pers yang diterima detikHOT, Selasa (25/11/2014).
Hokkaido merupakan ibukota perfektur Hokkaido, wilayah administrasi setingkat provinsi dengan luas terbesar di Jepang. Sebuah perfektur dengan gaya pembangunan berkonsep natural. Hokkaido terletak di Jepang bagian utara.
"Semoga kesuksesan ini dapat menstimulus rekan-rekan mahasiswa Indonesia di Hokkaido untuk terus berkarya dan berbuat positif sebagai representasi masyarakat Indonesia di Jepang," ujar Yudistira.
(tia/mmu)











































